UPAYA MEMBANGUN GENERASI KREATIF DI DESA BULANG DENGAN STORYMIME

UPAYA MEMBANGUN GENERASI KREATIF DI DESA BULANG DENGAN STORYMIME

STORYMIME dijadikan sasaran pemuda Bulang untuk menumbuhkan minat baca dan daya imajinasi anak-anak dikegiatan yang bertajuk “Membangun Generasi Kreatif dengan STORYMIME”. Kemarin pagi tepatnya pada hari Minggu, 15 Juni 2025, di Rumah Sahlan, Dusun Tangunan RT 01 RW 04, Desa Bulang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Forum TBM Kabupaten Sidoarjo, Pemuda Lintas Dusun (PLD), dan Rumah Merdeka Indonesia, dalam rangka menghidupkan gerakan literasi berbasis komunitas. STORYMIME menggabungkan seni mendongeng (storytelling) dan pantomim (mime) dalam satu panggung ekspresi yang sarat edukasi dan hiburan.

Lebih dari 50 anak usia PAUD hingga SD tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mereka diajak menyimak dongeng secara interaktif, bermain peran, serta terlibat langsung dalam pertunjukan ekspresif yang menyampaikan pesan moral secara menyenangkan. Penampilan karakter kak alfan tomim (sekolah pantomim nusantara dan dongeng kak Pinutpi (cilik badala) menjadi daya tarik tersendiri yang menggugah imajinasi dan tawa anak-anak.

Makrus Sahlan, pegiat literasi desa yang sekaligus pembina kegiatan ini, menegaskan bahwa STORYMIME tidak hanya berfokus pada peningkatan literasi baca, tetapi juga penguatan karakter anak melalui seni.

“STORYMIME mengajak anak-anak untuk berimajinasi, berpikir kreatif, dan berani tampil. Ini adalah fondasi penting dalam membentuk generasi yang ekspresif, percaya diri, dan peduli terhadap lingkungannya,” jelasnya.

Dukungan atas kegiatan ini juga datang dari berbagai pegiat literasi. Salah satunya, Indrawati atau akrab disapa Tia Haruum, pengajar muda dan pelatih drama anak, menyampaikan apresiasinya.

“Saya senang sekali dengan kegiatan literasi dari TBM yang menghibur dan membekas. Literasi yang melibatkan anak dan orang tua seperti ini, dampaknya bisa bertahan lama. Semoga kegiatan semacam ini terus berlangsung dan menyebar manfaatnya,” ujar Tia.

Alfan selaku pengelola TBM Sanggar Rumah Merdeka Indonesia–Jombang, menekankan bahwa literasi bukan hanya soal membaca buku atau menulis.

“Literasi itu luas. Anak-anak belajar imajinasi dan berpikir kritis ketika menyaksikan pertunjukan seperti ini. Mereka menangkap makna dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.” terangnya.

Kegiatan ini juga menjadi ajang keterlibatan relawan muda dari berbagai dusun sebagai fasilitator literasi kreatif. Kedepanya panitia berharap STORYMIME dapat direplikasi di berbagai wilayah lain, dengan sinergi lebih luas antara komunitas, sekolah, orang tua, dan pemerintah desa dalam membangun budaya baca berbasis seni dan partisipasi warga.

Penulis: Tia

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *