Tanggal 5 Juni, selalu diperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia atau World Environtment Day (WED). usut punya usut penetapan hari jadi ini diambil pada konferensi Stockholm atau pemuka konferensi Lingkungan Hidup Manusia yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 5-16 Juni 1972 di negara Swedia. Tema yang pertama kali diangkat pembahas tentang isu lingkungan hidup.
Di masa itu, dunia sedang mengalami krisis hubungan manusia dan lingkungannya, sehingga untuk merumuskan strategi Dawarsa Pembangunan Dunia ke-2 (1970-1980). U Thant menyampaikan informasi yang terdapat dalam pengantar laporan bahwa “untuk pertama kali dalam sejarah umat manusia telah terjadi krisis dengan jangkauan seluruh dunia , termasuk negara maju dan negara berkembang , mengenai hubunggan manusia dan lingkungannya. Tanda-tanda ancaman telah dapat dilihat sejak waktu yang lama: ledakan penduduk, integrase yang tidak memadai antara teknologi yang amat kuat dengan keperluan lingkungan, kerusakan lahan budidaya, pembangunan tidak berencana dari Kawasan perkantoran, menghilangnya ruang terbuka dan bahaya kepunahan yang terus bertambah mengenai banyak bentuk kehidupan satwa dan tumbuhan . Tidak ada kesaksian bahwa proses ini berlangsung terus maka kehidupan yang akan datang di bumi ini akan terancam (Hardjasoemantri, 1999)”
Mengenai apa yang menjadi kekhawatiran dunia itu, kita sebagai anak muda Sidoarjo Jawa Timur sudah tau belum ya bagaimana bentuk kepedulian pemerintah terhadap lingkungan?
Di kota udang ini kita punya komunitas Pegiat sosial peduli lingkungan Sido Resik yang digagas oleh bapak H. Ahmad Muhdlor Ali sebelum ia menjabat sebagai Bupati Sidoarjo. Aktifitas Gerakan ini salah satunya dengan membersihkan lingkungan dan mengubah cara pikir warga untuk memilah-milah sampah rumah tangga sehingga diharapkan dapat mengurangi Volume sampah yang semakin sulit ditangani di Sidoarjo. Hal ini juga dapat mendorong pendirian 353 bank sampah di seluruh desa/kelurahan di Sidoarjo.
Kepedulian lingkungan oleh pemerintah Kabupaten Sidoarjo tidak hanya berhenti disitu saja, peringatan yang dilakukan dengan hal-hal baik setiap tahunnya pun rutin dilakukan seperti Gerakan menanam luncuran bupati, di tahun 2022 ini Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia memutuskan menggunakan tema ‘Satu Bumi untuk Masa Depan’ agar lingkungan kita tetap bisa dinikmati dengan asri untuk masa depan. Aktifitas itu bisa ditandai dengan Menanam pohon, membersihakan sampah, tidak membuang sampah disungai, serta menggurangi penggunaan kantong plastik.(Ika/Nisa)