JAKARTA, 16 Juni 2025 – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui akun resminya menyampaikan apresiasi untuk Dwi Prasetyo (Kak Pras), sosok di balik gerakan Save Street Child Sidoarjo. Dalam unggahan yang dipublikasikan dua hari lalu, Kemenpora menyatakan bahwa program ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi sosial anak-anak jalanan, dan telah membawa perubahan nyata bagi mereka.
Menurut Kemenpora, inisiatif yang dipelopori Dwi Prasetyo bersama pemuda‑pemudi Sidoarjo tersebut menunjukkan semangat kolaborasi sosial yang memadukan empati dan aksi nyata. Unggahan ini menyoroti dua hal utama:
Pendampingan dan pendidikan informal, di mana anak-anak jalanan diberikan akses untuk belajar di ruang terbuka atau posko sederhana.
Pendekatan berbasis empati, mencakup penyediaan makanan, pendampingan psikologis, serta kegiatan kreatif untuk membangun rasa percaya diri mereka.
Kemenpora memuji keberlanjutan dan dampak positif dari gerakan ini, yang bukan hanya memberi harapan bagi puluhan anak—beberapa bahkan berhasil kembali bersekolah dan melanjutkan ke jenjang pendidikan formal—tetapi juga memperlihatkan potensi replikasi di daerah lain .
Unggahan ini menuai respons positif dari masyarakat luas, termasuk kalangan pegiat sosial dan pemerintah daerah, yang berharap program ini dapat menjadi model dalam penanganan sosial anak jalanan di berbagai kota.
Dampak dan Ekspektasi Ke Depan
Kolaborasi lembaga: keberhasilan program ini mendorong keterlibatan berbagai elemen, termasuk dinas sosial, dinas pendidikan, dan universitas, dalam rangka memberi dukungan lebih luas .
Replikasi model: Kemenpora berharap bahwa pendekatan yang bersifat “bottom-up” ini dapat diterapkan di daerah lain, sebagai model pengembangan kepemudaan dan sosial.
Motivasi kaum muda: apresiasi resmi dari Kemenpora diharapkan dapat menginspirasi pemuda di kota lain untuk memulai gerakan serupa.
Dengan pengakuan dari Kemenpora, Dwi Prasetyo dan Save Street Child Sidoarjo mendapat dukungan moral dan legitimasi publik. Ini bukan sekadar penghargaan, tetapi juga momentum bagi gerakan serupa untuk tumbuh di berbagai daerah, serta menjadi strategi efektif dalam membangun karakter dan masa depan anak-anak jalanan Indonesia.
