PIDATO & ORASI PKKMB PMII LINTANG SONGO YANG MENYENTUH HATI

PIDATO & ORASI PKKMB PMII LINTANG SONGO YANG MENYENTUH HATI

Butuh Generasi penerus, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lakukan Promosi Organisasi di acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo. Jumat siang, 8 September 2023.

Kegiatan yang dilaksanakan di hari terakhir PKKMB di gedung Rahmatul Ummah Sidoarjo tersebut membuat audiens berdiam takjub mendengar pidato dan orasi dari jajaran pengurus yang lantang dan dapat menumbuhkan semangat belajar dan berjuang mahasiswa.

Di pidato pertama, ketua komisariat Lintang Songo UNUSIDA sahabat Maulfi Ihza Mahrizal Zuhri mengatakan pada Calon Masiswa Baru bahwa PMII adalah organisasi yang dapat melahirkan calon generasi hebat untuk masa depan yang terus berubah-ubah.

“Sejak Tahun 1960 sampai hari ini, PMII terus tumbuh menjadi organisasi yang memproduksi kader secara terus-menerus. Dengan berlandaskan Islam Ahlusunnah wal jamaah sebagai landasan teologinya, PMII berperan sebagai organisasi pergerakan mampu “mendayung” di tengah rotasi zaman yang serba kompleks dan berubah secara terus-menerus.” Ucapnya lantang dengan penuh kewibawaan.

Ia juga menambahkan bahwa PMII adalah organisasi pengkaderan yang dapat mengolah dan menggasah kader yang mampu menjadi pionir dalam segala lini dan dapat membawa perubahan menjadi lebih baik dalam rana kemahasiswaan sehingga kader pergerakan ini dapat menjadi pelopor, pembaharu, dan satu elemen.

Setelah itu disusul oleh pidato ketua KOPRI sahabat Dayinta tentang hak-hak Perempuan yang setara dengan laki-laki.
“Kita sebagai Perempuan apalagi kader kopri jangan takut untuk bersuara, jangan takut untuk memperjuangkan hak-hak dan bisa eksis diranah apapun sama seperti peluang yang dimiliki oleh laki-laki.”

Tak cukup dari dua pidato tersebut, aktivis-aktivis lainnya juga ikut menampilkan keluesan intelektualnya dengan berorasi.
“ Dari sabang sampai merauke dari nias sampai pulau rote ada anak-anak muda yang sedang diskusi membicarakan negri ini, anak muda yang senang mengasah keilmuannya, anak-anak muda sebagai mengontrol kebijakan negara, dia adalah mahasiswa.” Terang Waka II sahabat Rio selanjutnya menggucap salam pergerakan tiga kali di akhir sesi orasi.

Gaya orasi yang berbeda juga datang dari Waka 1 sahabat Anshor, salamnya yang pelan dan suaranya yang mendayu ternyata menjadi taktik orasi yang berbeda dari sebelumnya. namun hal yang diucapkan sangat menyentuh dan mampu meluruskan pandangan kurang baik kader PMII oleh kebanyakan orang.

“jika ada yang menyebut PMII tidak baik itu tidak benar karena PMII didirikan oleh Ulama dan masyayikh. Kita berorasi kepada pejabat negara karena ingin memperjuangkan hak-hak bernegara demi Masyarakat” ucapnya sambil berjalan menyisiri celah ruangan. (Ika/Nisa)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *