RAYAKAN IDUL FITRI, MARI SALING MENDOAKAN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

RAYAKAN IDUL FITRI, MARI SALING MENDOAKAN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Laailaaha illallahu wallahu akbar
Allahu akbar wa lillahil hamd

Alhamdulillah, setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh, kita semua kini bersama merayakan Hari Raya Idul fitri 1444 H. Semoga puasa dan amal ibadah kita selama Ramadan diterima Allah dan mengantarkan kita menjadi manusia yang bertakwa.

Merayakan Idulfitri, kita diajarkan untuk menggemakan takbir untuk mengagungkan asma Allah. Hal tersebut untuk menegaskan bahwa hanya Allah lah yang Maha Besar. Gema takbir Idulfitri mengingatkan bahwa sehebat apa pun kita, setinggi apa pun derajat kita, sekuat apa pun kekuasaan kita, sebanyak apa pun harta kekayaan kita, fitrah kita sebagai manusia adalah hamba Allah.

Kita adalah makhluk dan karenanya tidak sepantasnya menyandang beragam bentuk kesombongan.

Ramadan telah mengajarkan kepada kita akan kekuasaan Allah. Pelajaran yang sudah seharusnya menumbuhkan sikap tawadhu. Yaitu, senantiasa merendahkahkan diri kepada Allah dan tidak berbuat semena-mena atau memandang remeh terhadap sesama. Orang rendah hati, tulus dalam menjalin persaudaraan dan mencintai, menjunjung tinggi kebenaran, serta bersedia membantu orang lain.

Persaudaraan, kepedulian, dan kemauan untuk saling memaafkan adalah keutamaan. Diriwayatkan dari ‘Uqbah bin Amir, suatu hari aku bertemu Rasulullah Saw. Aku lalu menghampiri dan memegang tangannya. Rasulullah juga melakukan hal sama, menghampiri dan memegang tanganku. Saat itu, Rasulullah berpesan, “Uqbah, apakah kamu ingin aku beritahu akhlak yang lebih utama bagi penghuni dunia dan penghuni akhirat?. “Tentu saja, wahai Nabi,” jawab Uqbah.

Nabi mengatakan: “Jalin kembali hubungan persaudaraan yang putus, santuni orang yang menolak memberimu, dan maafkan mereka yang menganiayamu. Ingatlah, siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan dianugerahi banyak rezeki, maka hendaklah sambung silaturrahim”.

Gus Yaqut Kholil Qoumas dalam keteranganya di kemenag.go.id, menuturkan sesuai ajaran Rasulullah, momen Idulfitri menjadi saat tepat untuk saling memaafkan dan memohon maaf kepada sesama. Mari perkuat tali persaudaraan dan persatuan kita sebagai umat manusia. Utamakan kepentingan bersama dan terus menjaga kerukunan antar sesama.

“Rayakan Idul fitri, mari sudahi segala bentuk perselisihan dan caci maki. Ganti dengan sikap saling mendoakan untuk kemaslahatan umat, kebaikan semua, dan juga kemajuan Indonesia,” ajaknya.

Taqabalallahu minna wa minkum taqabbal yaa karim. Semoga amal baik kita semua diterima oleh Allah Yang Maha Karim. Amin.

Segenap jajaran media kiprah.id mengucapakan selamat hari raya odhul fitri 1444 Hijriyah. Semoga menjadikan kita bersama mukmin yang bertakwa dan senantiasa diberi kemudahan dalam menggapai hajatnya. (Ant/Nisa)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *