Sidoarjo – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PB PMII) telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh anggota dan kader PMII seluruh indonesia untuk bergerak bersama menolak kenaikan BBM. Surat Instruksi aksi dengan Nomor 209.PB-XX.02.170.A-l.08.2022 menjadi landasan aksi bersama dengan tajuk “September Bergerak.
PMII Cabang Sidoarjo melakukan aksi September bergerak dengan melakukan unjuk rasa di depan kantor DPRD Sidoarjo, Selasa (6/9/2022).
Ananto Ikhlil Bachtiar, koordinator Lapangan menyampaikan aksi tersebut sebagai bagian September Bergerak yang diinstruksikan oleh PB PMII sebagai bentuk penolakan kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tanggal 3 September 2022 lalu.
“4 tuntutan yang kami samapikan ke Wakil Rakyat di DPRD Sidoarjo,”ujarnya.
Empat tuntutan tersebut antara lain;
1. Menolak kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi dengan mencabut kebijakan
Pemerintah terkait menaikkan harga BBM Subsidi.
2. Menuntut Pemerintah untuk memberantas penyalahgunaan penerima manfaat
BBM bersubsidi dengan pengawasan lebih ketat.
3. Menuntut Pemerintah untuk bekerja secara optimal dengan mengedepankan
kepentingan masyarakat dan membuka ruang partisipasi masyarakat terkait
masalah energi.
4. Mendesak Pemerintah untuk segera melakukan Reformasi Birokrasi jika harga
BBM Subsidi tetap tidak turun dan tidak stabil.
Windi Wulandari, Mahasiswa Universitas Nahdlatul Sidoarjo turut mengungkapkan kegelisahannya. Menurutnya dampak kenaikan BBM dirasakan semua lini masyarakat terutama ekonomi yang masih mencoba bergerak pasca pandemi.
“Semoga aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa Sidoarjo pada hari ini dikawal penuh sampai DPR RI,” Harapnya.
Sementara itu, Ketua PMII Cabang Sidoarjo Ifan Alexander, menegaskan empat poin tuntutan yang dibawa mahasiswa sidoarjo tersebut merupakan tuntutan yang harus dikawal sampai tuntas. Empat tuntutan tersebut disaksikan dan dibubuhi tandatangan ketua DPRD Sidoarjo, M. Usman. Dia menyampaikan, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi memicu ketidakstabilan ekonomi indonesia yang baru pulih.
“Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM ini justru akan mengerek kenaikan kebutuhan pokok dan biaya transportasi apalagi ekonomi yang baru pulih pasca pandemi. PC PMII Sidoarjo menolak kebijakan kenaikan BBM ini,” Tegasnya. (Ant/nisa)