SHINZO ABE SANG PAHLAWAN EKONOMI JEPANG YANG DIJULUKI ABENOMIC

SHINZO ABE SANG PAHLAWAN EKONOMI JEPANG YANG DIJULUKI ABENOMIC

Tewasnya Shinzo Abe seorang mantan perdana menteri Jepang membuat Rakyat Jepang merasa terpukul hal ini di karenakan Abe adalah sosok yang memperkenalkan reformasi Ekonomi di negeri Sakura tersebut selain itu dia juga giat memberantas skandal pemerintahan dan sangat ahli di bidang diplomatik.

Mengapa Abe mendapatkan Julukan ekonomi dari masyarakat Jepang?
Saat pertama kali menjabat sebagai menteri di Kekaisaran Jepang pada tahun 2013 Abe dikenal sebagai perdana menteri Termuda di Dunia saat itu Abe mengebrak ekonomi Jepang dengan tujuan menarik negaranya dari Deflasi yang sudah belasan tahun di hadapi negaranya kebijakannya di kena dengan nama “The Three Arrow” yaitu garis besarnya mengatasi Deflasi menggunakan skema kebijakan moneter.

Pada pos kebijakan Fiskal, pemerintah Jepang langsung membelanjakan 210 milyar USD atau setara 3148 Triliun Rupiah dimana lebih 50% di merupakan belanja langsung pemerintah seperti membangun Infrastruktur penting misalnya jembatan dan terowongan tahan gempa.

Selanjutnya Abe bersama Haruhiku Kumoda Gubernur bank Sentral Jepang kala itu memulai melakukan kebijakan quantitatife easing atau kebijakan yang membuat kebijakan jumlah uang yang beredar di masyarakat sangat tinggi dengan cara membeli aset keuangan dari institusi swasta ataupun bank komersial maupun surat berharga jangka panjang milik pemerintah Jepang di pasar terbuka. Tak tanggung-tanggung pemerintah Jepang menggelontorkan uang sebesar 660 Milyar USD atau setara 9985 triliun untuk membeli Aset.

Lalu apakah cara Abe berhasil?
Melansir dari Reutuer para pengamat ekonom menyatakan bahwa kebijakan ini berhasil namun juga gagal di saat bersamaan.

Kebijakan ini berhasil karena yang pertama Jepang berhasil selamat dari krisis pandemi walaupun kebijakan fiskal sempat diragukan. Yang kedua Abe juga berhasli meningkatkan partisipasi perumpuan di bidang angkatan kerja dan yang ketiga berhasil meroformasi di lingkup internal pemerintahan.

Namun di antara keberhasilan ada kegagalan yang di hasilkan yaitu pertama Target Abe untuk mencapai Inflasi sebanyak 2% tidak pernah tercapai yang kedua tarif pajak untuk investor dinilai tidak kompetitif yang ketiga membuat neraca Jepang defisit melebar dan tidak produktif dan terakhir pertumbukan PDB Rill terendah diantara seluruh perdana menteri Jepang.

Ditulis oleh : Galih Ramsyah

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *