SUPPORT PROGRAM GUBERNUR JATIM, BUPATI SIDOARJO SIAP BENTUK OPOP DI WILAYAH SIDOARJO

SUPPORT PROGRAM GUBERNUR JATIM, BUPATI SIDOARJO SIAP BENTUK OPOP DI WILAYAH SIDOARJO

Sidoarjo – Pengurus OPOP (One Pesantren One Product) Jawa Timur bersama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur temui Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor, S.IP di pendopo Delta Wibawa, Senin, (30/5). Kedatangan Sekjen OPOP Gus Ghofirin yang didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Dr.Andromeda Qomariah untuk membahas perkembangan program OPOP bagi Pondok Pesantren/Ponpes yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Menanggapi hal itu, Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor menyambut baik program OPOP Jatim. Pemkab Sidoarjo akan mendukung penuh Ponpes di Kabupaten Sidoarjo untuk bisa menjadi anggota OPOP. Bentuk dukungannya dengan mengeluarkan SK Bupati dan membentuk tim pengurus OPOP di Kabupaten Sidoarjo. Disamping itu Gus Muhdlor menghimbau kepada kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo agar melakukan pendampingan bagi Ponpes yang belum memiliki Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren).

“Kami sudah banyak mendengarkan begitu menariknya OPOP namun yang paling penting itu OPOP berjalan dengan baik khususnya di Kabupaten Sidoarjo sehingga apapun yang diperlukan dalam pembentukan OPOP kami dari Pemerintah siap untuk membantu agar bisa terwujud,”katanya.

Dalam kesempatan tersebut Gus Muhdlor menyampaikan alasan dirinya sangat bersemangat mendukung program OPOP tersebut. Yakni program tersebut sejalan dengan salah satu program prioritas dirinya yaitu UMKM Naik Kelas.

“Yang menjadi semangat kami untuk mendukung program ini karena saat ini salah satu yang menjadi fokus pemerintah Kabupaten Sidoarjo yaitu UMKM naik kelas sehingga dengan OPOP pasti akan sangat membantu UMKM untuk berkembang lagi. Karena selain memberikan manfaat bagi Ponpes juga bagi masyarakat luas,”ujarnya.

Sementara itu Sekjen OPOP Jatim Gus Ghofirin menjelaskan detail lembaga OPOP Jatim kepada bupati Sidoarjo. Ia menyampaikan bahwa di kepengurusan OPOP Jawa Timur yang diketuai oleh Sekda Prov Jatim tersebut mempunyai 5 bidang. Diantaranya Bidang Perencanaan, Bidang Santri Preneur, Pesantren Preneur kemudian Sosio Preneur.

“Program ini intinya disasarkan pada ponpes. Setiap ponpes diharapkan bisa memiliki satu unit bisnis yang unggul dan berkualitas. Unit bisnis yang dimaksud adalah koperasi, sehingga outputnya satu pesantren punya satu kopontren,” urainya.

Sejak tahun 2019, terhitung sudah ada 28 ponpes di Sidoarjo yang ikut program ini. Dari 28 ponpes tersebut, terdata ada 13 ponpes yang telah memiliki Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren) sehingga masih ada 15 ponpes lagi yang belum memiliki Kopontren.

Untuk itu ia meminta ada kolaborasi dengan Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Koperasi dan UMKM Sidoarjo agar ponpes yang belum memiliki Kopontren, bisa segera memiliki Kopontren.

Pemprov Jatim juga akan menyediakan SDM yang handal dalam pengelolaan Kopontren dengan memberikan pelatihan dan sertifikat. Selain itu Opop Jatim juga akan melakukan pendampingan untuk menciptakan produk yang unik dan menjadi unggulan ponpes yang dapat diminati pasar.

Setelah itu ada pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi halal, merek serta dalam mendapatkan izin BPPOM.

Gus Ghofirin juga menyampaikan saat ini Opop Jatim menyediakan bantuan permodalan bagi ponpes yang menjadi anggota. Bantuan permodalan itu berupa hibah Rp 50 juta akan disalurkan kepada Kopontren melalui Dinas Koprasi masing-masing daerah.

Bantuan permodalan tersebut diharapkan akan meningkatkan kinerja Kopontren dalam hal pemasaran produk yang berimbas meningkatnya omzet produk.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Dr Andromeda Qomariah yang juga menjabat Ketua Harian Opop Jatim menjelaskan, Opop Jatim memiliki 750 peserta yang tersebar di 38 kabupaten/kota dan sudah direplikasi di 8 kabupaten.

Provinsi Jawa Timur memberikan pemberdayaan sehingga terjadi penguatan yang bukan hanya pada pondok pesantrennya saja tetapi juga santri dan alumni. Pendampingan tersebut berupa penguatan kelembagaan, peningkatan produk dan kualitas produk serta penguatan SDM.

“Selain itu kami akan memberikan pendampingan dalam hal pemasarannya, seperti bekerja sama dengan e-Commerce dan sebagainya. Sementara untuk pembinaannya, beberapa OPD di Jatim juga ikut terlibat,” tandasnya. (Ant/Bk)

Sumber : Kominfo sidoarjo

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *