MALAYSIA, 9 September 2025 – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali mencatatkan babak baru dalam pengembangan jejaring internasionalnya. Dalam sebuah seremoni penting, UNUSIDA resmi mengesahkan nota kesepahaman (MoU) dengan INTI International University, sebuah institusi pendidikan terkemuka di Malaysia. Perjanjian bilateral ini menjadi tonggak penting, menandai komitmen UNUSIDA dalam membangun aliansi strategis di kancah global. INTI University sendiri dikenal luas sebagai salah satu universitas terbaik di Asia, dengan menempati peringkat 550 dunia dan 117 dalam daftar Asia University Ranking. Perjanjian ini mencakup kolaborasi luas pada tiga pilar utama: pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat, sebagai wujud nyata upaya UNUSIDA meningkatkan kualitas dan jangkauan akademiknya.
Prosesi penandatanganan bersejarah ini dilangsungkan di kampus utama INTI International University yang berlokasi di Putra Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia. Suasana khidmat terasa sepanjang acara, yang dihadiri oleh jajaran pimpinan dan perwakilan dari kedua belah pihak. Lokasi yang dipilih untuk peresmian kemitraan ini memiliki makna simbolis, merefleksikan orientasi global yang diusung oleh UNUSIDA. Kampus INTI Putra Nilai, yang berfungsi sebagai pusat jaringan INTI (INTI International University & Colleges), memiliki letak yang sangat strategis. Berada sekitar 45 menit perjalanan dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA), posisinya memfasilitasi pertukaran dan mobilitas internasional, baik bagi mahasiswa maupun staf akademik. Kehadiran langsung Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, dalam acara ini menjadi representasi keseriusan UNUSIDA dalam memulai kerja sama ini.
Dalam pidatonya, Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah salah satu langkah paling strategis untuk menempatkan UNUSIDA sejajar dengan universitas-universitas bereputasi internasional. Ini bukan sekadar penandatanganan sebuah dokumen, melainkan sebuah pintu yang membuka cakrawala akademik bagi seluruh civitas.
“Kami ingin mahasiswa dan dosen kami memperoleh pengalaman internasional yang otentik. Hal ini dapat diwujudkan melalui program pertukaran, penelitian gabungan, hingga kegiatan pengabdian masyarakat yang memberikan dampak global,” ujar Dr. Fatkul Anam. Ia juga menjelaskan, perjanjian ini merupakan implementasi konkret dari visi UNUSIDA untuk menjadi universitas yang mandiri dan kompetitif secara internasional, tanpa meninggalkan akar tradisi serta nilai-nilai luhur yang dipegang oleh Nahdlatul Ulama. Visi ini menjadi fondasi utama yang menyatukan keunggulan akademis dengan identitas budaya, mencetak lulusan yang tidak hanya berwawasan luas, tetapi juga berkarakter.
Kemitraan strategis dengan INTI International University ini diharapkan mampu menghasilkan sejumlah output yang bermanfaat bagi seluruh ekosistem pendidikan di UNUSIDA.
Pada aspek pendidikan, kemitraan ini akan membuka lebar kesempatan untuk program mobilitas akademik. Mahasiswa UNUSIDA akan berkesempatan merasakan iklim belajar yang berbeda, berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya, dan memperluas wawasan mereka. Pengalaman unik ini akan membekali mereka dengan kemampuan adaptasi dan komunikasi lintas budaya yang sangat dibutuhkan di era globalisasi.
Dalam bidang penelitian, kolaborasi ini akan memfasilitasi proyek riset bersama antara akademisi dari kedua perguruan tinggi. Melalui penelitian kolaboratif ini, para peneliti dapat menggabungkan keahlian, sumber daya, dan perspektif dari dua negara yang berbeda, yang pada akhirnya dapat memperkaya hasil penelitian dan meningkatkan kontribusinya bagi ilmu pengetahuan.
Sementara itu, di bidang pengabdian kepada masyarakat, UNUSIDA dan INTI akan menggarap program lintas negara yang berfokus pada isu-isu global yang relevan, seperti lingkungan, kesehatan, atau pendidikan. Dengan mengintegrasikan sumber daya dan pengetahuan dari kedua belah pihak, program-program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih signifikan dan berkelanjutan bagi komunitas yang menjadi sasaran.
Selain itu, hubungan bilateral ini juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di luar negeri, khususnya di INTI International University. Kesempatan ini akan mendorong pengembangan pribadi dan akademis mereka, membuka jalan menuju karier profesional di tingkat global. Rektor Fatkul Anam berharap, kemitraan ini akan melahirkan ekosistem akademik yang lebih dinamis dan terbuka, di mana mahasiswa menjadi lebih siap menghadapi tantangan dunia, dan para akademisi dapat memperluas jaringan serta kesempatan kolaborasi riset.
Kerja sama internasional ini memperkuat posisi UNUSIDA sebagai sebuah lembaga yang responsif terhadap perkembangan zaman. Dalam menghadapi persaingan di dunia pendidikan tinggi, UNUSIDA menegaskan langkahnya untuk memperkuat daya saing melalui kolaborasi nyata.
“Kami tidak ingin hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata dalam percaturan pendidikan tinggi internasional,” ujar Rektor UNUSIDA. “Harapan kami, kemitraan ini menjadi langkah awal yang akan terus berkembang dengan program-program konkret, dan tentunya memberikan manfaat luas bagi sivitas akademika UNUSIDA maupun masyarakat secara umum.”
Perjanjian antara UNUSIDA dan INTI International University ini adalah bukti komitmen UNUSIDA dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan standar dan jaringan yang semakin luas. Dengan semangat kolaborasi, UNUSIDA optimis dapat mencetak generasi muda yang berilmu, berdaya saing, dan tetap berakar pada nilai-nilai luhur bangsa.
UNUSIDA Jalin Kemitraan Strategis dengan KBRI Kuala Lumpur, Perkuat Akses KKN dan Kualitas SDM
MALAYSIA, 9 September 2025 – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali mengukuhkan komitmen internasionalisasinya. Dalam sebuah momen bersejarah, UNUSIDA dan 101 perguruan tinggi lain di Indonesia secara kolektif menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia. Aliansi strategis ini membuka jalur bagi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Mengajar dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di 77 Sanggar Belajar (SB) di Semenanjung Malaysia, yang menjadi tempat anak-anak para pekerja migran Indonesia menimba ilmu. Penandatanganan ini juga berfokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya bagi para tenaga pendidik di lingkungan UNUSIDA dan perguruan tinggi lainnya.
Seremoni penting ini berlangsung di Nilai, Malaysia pada Selasa (9/9/2025), diselimuti semangat kolaborasi yang kuat. Dari pihak UNUSIDA, hadir Rektor Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, bersama jajaran pimpinan universitas. Sementara itu, pihak KBRI Kuala Lumpur dipimpin langsung oleh Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Prof. Dr. Mohammad Firdaus, SP, M.Si. Penandatanganan ini tidak hanya memperkuat diplomasi pendidikan antar institusi, tetapi juga mengukuhkan sinergi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat lintas negara.
Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, menjelaskan bahwa MoU ini adalah langkah konkret untuk memperluas kiprah UNUSIDA ke ranah internasional. Fokus utama dari kemitraan dengan KBRI Kuala Lumpur ini mencakup tiga hal esensial: pertama, membuka akses untuk program KKN Internasional Mengajar dan PKM di 77 Sanggar Belajar di Semenanjung Malaysia; kedua, menguatkan koordinasi teknis dalam implementasi program-program tersebut; dan ketiga, meningkatkan kompetensi tenaga pengajar UNUSIDA.
“Kemitraan dengan KBRI Kuala Lumpur adalah gerbang penting bagi mahasiswa dan dosen UNUSIDA untuk terlibat langsung dalam program internasional. Melalui KKN Internasional Mengajar dan PKM, mahasiswa akan memperoleh pengalaman berinteraksi dengan masyarakat diaspora Indonesia, sekaligus memberikan kontribusi nyata,” ujar Dr. Fatkul Anam. Ia menambahkan bahwa program KKN Internasional ini memiliki target sasaran yang jelas, yaitu anak-anak pekerja migran Indonesia yang menempuh pendidikan di Sanggar Belajar, sehingga program ini juga menumbuhkan kepekaan sosial dan rasa nasionalisme.
Dubes Hermono menyambut baik antusiasme dari 102 perguruan tinggi Indonesia. Ia menuturkan, keberadaan Sanggar Belajar adalah bentuk kepedulian pemerintah Indonesia terhadap hak pendidikan anak-anak pekerja migran. Dengan adanya program KKN Internasional ini, para siswa Sanggar Belajar akan mendapatkan dukungan tambahan dalam proses belajar mengajar. Atdikbud Prof. Dr. Mohammad Firdaus menambahkan, kolaborasi ini adalah perwujudan nyata dari diplomasi pendidikan yang bertujuan mengoptimalkan sumber daya dari berbagai institusi untuk kepentingan bangsa.
Kemitraan strategis ini diharapkan memberikan dampak yang signifikan bagi UNUSIDA. Terbukanya akses KKN Internasional akan memperkaya pengalaman mahasiswa sekaligus mengasah kompetensi mereka dalam praktik Tri Dharma Perguruan Tinggi di luar negeri. Interaksi dengan komunitas diaspora Indonesia akan memperkuat rasa kebangsaan mereka.
Di sisi lain, peningkatan kerja sama teknis dengan KBRI Kuala Lumpur akan memastikan kelancaran, pendampingan, dan monitoring program KKN Internasional dan PKM. Kolaborasi ini juga membuka peluang untuk pengembangan program bersama, seperti lokakarya, pelatihan, atau penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Poin penting lainnya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama tenaga pendidik UNUSIDA. Melalui kolaborasi ini, para dosen akan memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan akademik, mengikuti program pengembangan kompetensi, serta mengukuhkan kualitas pengajaran mereka sesuai dengan standar global.
“Manfaat dari MoU ini sangat nyata: mahasiswa mendapatkan ruang untuk berkiprah di panggung internasional, dosen memiliki akses untuk meningkatkan kualitas diri, dan institusi memperoleh reputasi yang semakin kuat di tingkat global. Dengan demikian, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh civitas akademika UNUSIDA, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia yang ada di Malaysia,” tegas Dr. Fatkul Anam.
MoU ini menjadi bagian dari strategi besar UNUSIDA dalam menjawab tantangan global. Rektor UNUSIDA berharap, inisiatif ini tidak berhenti pada penandatanganan, melainkan segera diwujudkan dalam program-program nyata.
“Kami berharap KKN Internasional Mengajar, PKM, dan peningkatan kualitas dosen menjadi agenda tahunan yang bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, serta masyarakat Indonesia di luar negeri,” pungkas Dr. Fatkul Anam.
Melalui penandatanganan ini, UNUSIDA menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan pendidikan tinggi berbasis internasionalisasi. Kemitraan dengan KBRI Kuala Lumpur diharapkan menjadi titik awal bagi beragam program unggulan lain, baik di bidang akademik maupun pengabdian masyarakat. Dengan dukungan dari semua pihak, UNUSIDA optimis mampu melahirkan generasi muda berwawasan global, unggul dalam kompetensi, dan tetap berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan.