Surabaya – Alesha Sayyidah Afiqah Ulya panggilan akrabnya Fiqa mendapat undangan dalam acara Bincang Inspiratif Surabaya Sore di Radio Republik Indonesia (RRI), Ahad 12 November 2023 pukul 15.00 – 16.00 WIB.
Alhamdulillah setelah Melvin kelas 6 England yang jago bahasa Inggris bulan Oktober lalu diundang RRI, bulan November ini giliran si Fiqa. Fiqa merupakan siswa kelas 4 Hambali SD muhammadiyah 3 IKROM Wage, memiliki kemampuan lebih dibidang MC dan presenter. Sesuai kemampuan dan prestasinya Fiqa, topic bincang sore tersebut adalah “Jago MC sejak dini” yang sangat sesuai sekali.
Fiqa bersama bundanya yaitu bunda Asna dan Kepala sekolah ustadzah Sonah dapat banyak pertanyaan dari presenter Sary. Setelah menyapa semuanya Sary meminta ketiganya untuk perkenalan secara sekilas. Fiqa bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan suara yang lantang dan penuh ceria, sontak membuat ustadzah Sonah dan mama Asna tertekun dan tersenyum lebar. Tentu karena bangga dan senang melihat anak didiknya yang sekecil itu sudah memiliki kemampuan public speaking yang sangat bagus.
Fiqa namapk sangat antusius dalam menjawab pertanyaan presenter Sary. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan Sary seperti berikut ini ;
“Fiqa, motivasi kamu apa sih kok suka banget menjadi MC dan presenter? dan adakah figure yang membuat kamu terobsesi hingga bisa seperti sekarang ini? Terus sampai detik ini prestasi apa saja yang sudah kamu dapat? Pernah tidak saat mengikuti lomba kamu gagal sehingga nangis dan kapok tidak mau ikut lomba lagi? Bagaimana cara membagi waktu antara sekolah, MC dan bermain?” tanya sang prrsenter.
Fiqa menjawab pertanyaan presenter Sary dengan baik dengan nada yang meyakinkan
“Motivasi saya menjadi MC atau presenter karena saya ingin mengumpulkan uang yang banyak, saat besar nanti saya ingin memiliki usaha dengan uang saya sendiri. Figur yang membuat saya terobsesi adalah Rafi Ahmad artis dan juga presenter yang saat belanja tidak pernah hitung-hitung uang,” jawab fiqa sembari tertawa kecil.
Lebih lanjut Fiqa menuturkan beberapa raihan prestasi yang ia peroleh.
“Saya memiliki 30 kejuaran di rumah mulai lomba pildacil, lomba Qiro’ah dan lomba MC juga presenter. Saya juga pernah ikut lomba MC, saat tidak juara saya nangis, tapi saya tidak patah semangat saya cari kelebihan lawan saya yang juara, nah dari situ saya pelajari sehingga sekarang saya selalu juara saat lomba. Alhamdulillah saya tidak ada kendala membagi waktu, karena saya selalu mengikuti jadwal yang sudah dibuatkan,” ujar Fiqa.
Bunda Asna turut diberikan pertanyaan sang presenter atas berbagai prestasi Fiqa.
“Bagaimana cara membentuk anak bisa seperti si Fiqa, masih kecil tapi sudah memiliki kemampuan MC yang bagus dan bagaimana cara mengatasi saat tantrum jika pas ada kegiatan MC ?,” tanya Sary.
“Awalnya tidak tahu tentang bakat Fiqa, saat Fiqa di kelas TK diikutkan gurunya lomba pildacil, saya merasa ragu saat itu, Fiqa bisa tidak ya? Ternyata Alhamdulillah Fiqa dapat juara satu. Nah dari sana saya mendapat masukan dari dewan jurinya bahwa Fiqa ini memiliki kemampuan lebih. Saya tetap masih tidak percaya, mungkin itu kebetulan,” jawab Bunda Asna.
Bunda Asna menerangkan hingga kedua kalinya Fiqa ikut lomba Dacil dan bisa juara lagi.
“Saat itu saya merasa mungkin Fiqa menurun bakat saya yang dulu sempat aktif menjadi Qiro’ah dalan mengisi acara,” jawabnya.
Bunda Asna menuturkan semua agenda Fiqa sudah diskusikan bersama. Ia mengaku tidak pernah memaksa untuk mengikuti kemauannya.
“Ketika Fiqa tidak sungguh-sungguh dalam mempersiapkan acara atau mau cancel acara yang sudah dia pilih, saya tinggal bilang itu acara kan Fiqa yang pilih sendiri, dan sangat berpengaruh dengan masa depan Fiqa, masak seperti itu? Disitu Fiqa mulai mengerti dan kemudian dia akan kembali bertanggung jawab atas pilihannya” tambah Bunda Asna.
Bunda Asna menyampaikan sebagai orang tua harus memberikan dukungan penuh kepada anaknya jika ingin anaknya berhasil.
Ustadzah Sonah selaku kepala sekolah juga tak luput dari perhatian presenter RRI tersebut.. Beberapa pertanyaan juga disampaikan ditengah acara.
“Bagaimana cara sekolah memberikan dukungan kepada Fiqa, sehingga Fiqa bisa berkembang bakat dan potensinya? dan apakah sekolah tidak mempermasalahkan disaat Fiqa atau teman-temannya yang membutuhkan jam terbang tinggi terkait aktivitasnya kemudian akhirnya kemampuan akademiknya terkalahkan?” Tanya Sary.
Ustadzah Sonah mengungkapkan peran sekolah dalam memberikan wadah yang di butuhkan oleh para siswanya.
“Kami sangat menghargai anak-anak yang memiliki bakat seperti Si Fiqa dan teman-temannya yang lain di sekolah, jika mereka sudah jelas bakatnya ada dimana, kami akan memberikan support lebih. Selain kami wadahi bakat anak di 27 PDS (Pengembangan Diri Siswa/ ekstrakurikuler). Kami juga akan mencarikan link ananda mengikuti perlombaan,” katanya.
Uatadzah Sonah megatakan sekolah juga berusaha mengusulkan Fiqa menjadi MC diacara besar di Sidoarjo yaitu Festival Hari Anak Nasional yang di iikuti oleh seluruh PG- TK se Kabupaten Sidoarjo, disana Fiqa dan Melvin juga anak kelas 6 England SD Muhammadiyah 3 IKROM berhasil menjadi MC yang berhasil menarik perhatian kepala dinas kabupeten Sidoarjo Tirto Adi, beserta Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor.
SD Muhammadiyah 3 IKROM juga memberikan apresiasi yang cukup tinggi kepada Fiqa, ditanggal 28 november, Fiqa juga dipercaya menjadi MC diacara Festival Literasi Sidoarjo yang lingkupnya lebih besar lagi.
“SD Muhammadiyah 3 IKROM merupakan sekolah penggerak yang dapat menerapkan tentang kebutuhan pembelajaran masing-masing anak. Sehingga sekolah juga tidak segan-segan untuk membebaskan siswanya belajar di sekolah jika dia sedang mengikuti kelas persiapan mengikuti suatu event , yang penting secara resmi ada ijin dari lembaga yang terkait dan siswa tersebut bersedia untuk belajar secara mandiri sehingga tetap tidak tertinggal materi yang telah diajarkan,” terang Ustadzah Sonah.
Closing statement kepala sekolah menyampaikan syukur Alhamdulillah PPDB Tapel 2024-2025 tersisa 20 siswa.
“Silahkan, Siapa saja yang menginginkan Putra-putrinya kian berprestasi sesuai bakat minatnya, segera mendaftar di SD Muhammadiyah 3 IKROM sebelum kuota ditutup,” tutupnya.*Sonah, M. Pd (Ant/Nisa).