Sejarah Peringatan Hari Bumi pertama kali dilangsungkan pada tanggal 22 April 1970 sebagai salah satu simbol gerakan lingkungan modern. Peringatan Hari Bumi dicanangkan oleh pengajar lingkungan di Amerika Serikat, yaitu Gaylord Nelson.
Hal tersebut berawal dari banyaknya pabrik-pabrik di AS yang menghasilkan asap dan lumpur yang tak terkontrol. Sehingga, banyak masyarakat AS yang menghirup gas bertimbal dalam jumlah besar.
Polusi udara bertebaran di mana-mana, tetapi masih banyak orang yang tidak menyadari dampak dan bahayanya. Lalu, di tahun 1962 Nelson terpilih menjadi Senat AS dan memiliki misi untuk meyakinkan pemerintah bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja. Puncaknya di tahun 1969, di tengah masyarakat Amerika Serikat yang kala itu belum mengetahui istilah daur ulang, ia memimpin adanya gerakan lingkungan modern. Nelson juga menerapkan semangat untuk menyadarkan masyarakat tentang polusi udara dan air.
Peringatan hari bumi ini tak luput dari perhatian komunitas Sidoresik. Komunitas ini intens dalam menyuarakan isu kepedulian lingkungan di wilayah kabupaten sidoarjo.
Moh. Fikri selaku koordinator Sidoresik menyampaikan peringatan hari bumi tahun ini harus jadi momentum kembali menggalakkan isu kepedulian lingkungan.
“Gerakan sidoresik dan sungai bersih yang sudah di jalankan bulan januari lalu, semoga tetap konsisten menjadikan wisata sungai baru di sidoarjo sekaligus merawat bumi kita bersama”, ungkapnya
Sementara itu Darul fiqih selaku pegiat Sidoresik ikut mengingatkan Bumi merupakan planet pusat kehidupan manusia, satu-satunya planet yang bisa ditinggali oleh manusia saat iniHari Bumi juga merupakan simbol gerakan untuk meningkatkan kesadaran untuk menjaga dan merawat bumi.
“yuk, manfaatkan momen spesial Earth Day ini untuk lebih mencintai bumi, tempat yang kita tinggali ini”, pungkasnya.
(ant/bk)