Beberapa tahun belakangan Fenomena Akuisisi bank Indonesia oleh Investor Asing maupun Dalam negeri marak terjadi. Hal ini menjadi Sinyal positif bagi pertumbuhan Industri keuangan Di negara kita.
Ada beberapa bank kecil yang sudah “di beli” misalnya Akuisisi Bank Yudha bakti menjadi Bank Neo Commerce ( BBYB) oleh Akulaku dan Transformasi Allo Bank oleh konglomerat Tanah Air Chairul Tanjung.
Hal ini pun di sambut positif oleh gejolak pasar tanah Air dimana kedua bank tersebut mengalami kenaikan saham yang sangat drastis yakni sekitar 10 dan 45 kali lipat dalam setahun.
Ya memang aksi Akuisisi suatu perusahaan memang sering menjadi pendorong perubahan arah harga saham dalam bursa efek hal ini bisa diartikan bermacam-macam kesimpulan positif.Yang pertama perusahaan punya prospek yang bagus untuk kedepanya. Yang kedua iklim Investasi negara kita yang bagus dan manajemen perusahaan yang sehat ( tidak amburadul ). Hal ini adalah faktor yang membuat harga emiten saham merangkak naik dan tak jarang perusahaan yang diakuisisi sedang dalam keadaan merugi
Bukan hanya kedua bank tersebut, ada beberapa bank yang diakuisi. Tahun 2020 pernah viral bank Jago yang diakuisisi oleh Gojek ( Indonesia) selain bank jago ada bank bukopin yang diakuisisi oleh kookmin bank ( Korea Selatan) dan yang diakuisisi Bangkok bank ( Thailand). Sementara di tahun berikutnya yaitu 2021 ada Bank kesejahteraan ekonomi yang diakuisisi oleh Sea Gruop ( Singapura). Di tahun ini pun ada 2 bank lainnya yaitu bank Mayora yang diakuisisi oleh BNI ( Indonesia ) dan Bank Amar oleh Tolaram Group ( Singapura).
Banyaknya bank Indonesia yang diakuisisi tentu saja di karenakan industri perbankan dianggap memiliki potensi besar terutama di bidang Akses Kredit dan penetrasi digital.
Selain itu kepemilikan bank digital juga sejalan dengan visi perusahaan teknologi yang umumnya mengembangkan aplikasi superappss atau aplikasi serba bisa. Tentu saja layanan bisa dengan mudah terintegrasi dan saling menguntungkan.
Yang terbaru adalah bank Maspion yang akan diakusisi oleh KBank (Thailand). KBank sendiri telah menyiapkan dana sebesar 220 juta dollar As untuk memiliki saham Bank Maspion sebesar 67,5%.
KBank bisa di bilang “BRI” nya Thailand. Bank ini dulunya sama dengan visi Bank BRI yaitu awalnya memberikan layanan pada petani dan masyarakat bawah untuk bisa bangkit dari keterpurukan. KBank pun terus bertumbuh dan memiliki kapitalisasi pasar sekitar 150 Triliun Rupiah.
Ditulis oleh: Galuh Ramsyah