FKIP UNUSIDA ADAKAN SEMINAR PENDIDIKAN UNTUK MEMBANGUN JIWA PENGABDIAN PADA MAHASISWA

FKIP UNUSIDA ADAKAN SEMINAR PENDIDIKAN UNTUK MEMBANGUN JIWA PENGABDIAN PADA MAHASISWA

Fakultas Ilmu Keguruan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menyelenggarakan seminar pendidikan bertema ‘Urgensi Kesadaran Pengabdian Masyarakat dalam Bidang Pendidikan di Era Digital’ pada 20 Agustus 2022.

Ada dua konsen penyampaian materi yang pada seminar yang gelar di auditorium lantai lima UNUSIDA ini, yakni terkait pengabdian masyarakat yang disampaikan oleh pak Dr. H. Sholehuddin,M.Pd.I dan menggenai digitalisasi dari Anjas pramono.

Pak sholehudin mengatakan bahwa guru merupakan profesi yang membawa keberkahan dalam hidup dan timbul karena adanya panggilan hati
“Jadi guru itu bukan perkara nominal namun hakikat manusia menjadi kholifah, mboten mek ngeragati Allah tapi ngge peduli ambek sesama, jangan menjadi guru itu diniatkan untuk bekerja niatilah yag tulus untuk berkontribusi bagi negara” Ulasnya sesi awal seminar.

Setelah menjelaskan hakikat guru, ia juga menceritakan tentang rentetan kehidupannya mulai dari menggajar qiroaah, hingga sekarang menjadi dosen serta mentor guru. Tak hanya itu diusia yang menginjak 37 tahun Ia masih aktif berorganisasi dan menjadi pimpinan tertinggi di ISNU Sidoarjo.

Semua itu ia dapatkan dari amanah amanah yang ia rawat dengan baik, sehingga kesempatan-kesempatan lain datang.

“Kalau ditawari apa saja ‘lakukan’ jika itu masih bisa njenggan ikhtiarkan, lakukan dengan ikhlas, karena kita tidak akan tahu ada hal apa yang terjadi setelahnya, niatkan untuk berkhidmat” kata laki-laki yang menjadi mabinkom UNUSIDA ini.

Ia juga mengatakan kepada kita bahwa ipk yang didapatkan selama menempuh gelar Prof. Doktor sangat menakjubkan jauh diatas nalar yang ia bayangkan, ia mendapat nilai cumload dengan perolehan ipk 3,98 di universitas Islam Negri Sunan Ampel (UINSA) tahun 2017.

Setelah pembagian materi, ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo tersebut membagikan 3 buku untuk penanya pertama, sontak peserta langsung antusias bersautan bertanya. Pertanyaan menarik yang biasa datang di kehidupan mahasiswa ini pun terlontar. Ia merupakan mahasiswa yang aktif dalam organisasi FKIP relawan mengajar yang menggeluhkan sering dibanding-bandingkan tetangga karna pengabdian yang ia lakukan tidak menghasilkan income

“Saya sering dibandingkan dengan anak tetangga yang bekerja dipabrik dan mendapat gaji banyak namun saya disini masih berproses dikegiatan mahasiswa yang belum bisa mendapatkan nilai keuangan seperti mereka”. Sambat Dhevita mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 2021 tersebut.

Pak sholehudin menyauti “itu sudah biasa, justru profesi sebagai guru sekarang sedang naik daun, dan itulah sebagian dari prosesmu, kamu juga harus menanam kemampuan lain untuk dapat mensuplay keuangan”

Ia juga menambahkan bahwa ketika di rumah dia tidak dikenal sebagai tokoh intelektual dan memiliki banyak prestasi, namun hanya dikenal sebagai tukang adzan dan bisa memimpin tahlil didesa, dari ketulusan ketulusan kecil itu nanti akan menjadi buah dan hasilnya yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

Setelah sesi materi disampaikan ada penyampaian materi selanjutnya terkait digitalisasi yang dibawakan oleh Anjas Pramono, anak muda dengan segudang prestasi dari malang yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Nebraska Amerika Serikat dengan konsentrasi non Goverment Organisation (LSM).

Dalam salah satu penyampaiannya ia berpesan kepada calon guru selain harus mengguasai materi dan bisa mendidik, guru juga harus kreatif dan melek teknologi.

“Dijaman teknologi seperti sekarang ini guru harus mampu mengaplikasikan teknologi dengan semaksimal mungkin, khususnya untuk mendidikan anak” ungkapnya

Namun Dia juga mengatakan bahwa sistem pembelajaran Amerika Serikat untuk anak dibawah 10 tahun tidak banyak menggunakan alat canggih sebagai media pembelajaran namun untuk mengasah daya motorik anak.

Gubernur FKIP Siti Imroatus Sholihah berharap agar dengan diadakannya seminar ini dapat menumbuhkan jiwa pengabdian pada masyarakat khususnya untuk mahasiswa FKIP
“Harapan saya mahasiswa dapat memiliki jiwa pengabdian sehingga ketika sudah menjadi guru akan mampu menjadi guru sejati yang benar- benar terpanggil hatinya untuk mengajar” (Ika/Nisa)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *