Permainan tradisional yang dibuat dari bahan alami, dengan teknik bermain yang mampu menstimulasi kreativitas dan perkembangan motorik. Kini mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Permainan yang seluruhnya melibatkan interaksi sosial serta menyehatkan mental dan tubuh kini mulai tergantikan dengan teknologi smartphone yang berkembang dengan cepat.
Yayasan Kampung Lali Gadget (KLG) berkolaborasi dengan Lintang Songo Foundation (LSF) menciptakan suatu kegiatan untuk anak-anak, berfokus untuk merekatkan hubungan interpersonal tanpa kehadiran gawai (HP).
“Permainan bedhil karet (tembak karet) adalah kombinasi karet dengan bambu.” Ungkap salah satu instruktur pada kegiatan tersebut.
Diketahui bahwa dalam kegiatan tersebut bukan hanya membuat senjata mainan dari karet dan bambu untuk permainan anak laki-laki, namun juga membuat permainan anak perempuan dari karet yakni lompat tali. Pertama-tama, para instruktur bersama anak-anak yang hadir di acara tersebut secara bersama-sama membuat kedua mainan. Selanjutnya, anak-anak diinstruksikan untuk memainkan kedua permainan dengan menggunakan barang hasil kreasi mereka sendiri.
“Kegiatan berjalan lancar walaupun beberapa peserta terkadang merasa kesulitan dalam membuat tembak karet dan melewati rintangan Ninja Warrior, namun hal tersebut justru menciptakan interaksi dan kesenangan tersendiri antara penyelenggara dengan peserta kegiatan.” Pungkas Putri sebagai salah satu instruktur pada kegiatan tersebut.
Tentunya kegiatan semacam ini harus terus digalakkan, karena hal tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan sosial anak. Terbukti, pada kegiatan yang berjalan tadi pagi, setiap anak yang hadir sangat antusias untuk mengikuti serangkaian kegiatan hingga akhir acara. Diharapkan hal serupa juga dapat dilaksanakan di berbagai daerah, karena generasi di usia tersebutlah yang akan menjadi tonggak bangsa (30/01/2022).
Oleh : Agra Razi (AR)
Editor : Baba Kapten
